Menurut Dr Yanwar Hadiyanto MARS, Chief Executive Officer RS Pondok Indah Group, masih banyak wanita salah memersepsikan rasa nyeri lutut sebagai osteoporosis. Merekapun buru-buru meminum susu kaya kalsium untuk mencegahnya. Padahal, upaya tersebut tidak akan memberi efek apa-apa karena kondisi tersebut bukanlah osteoporosis.
"Ibu-ibu kita nih, khususnya yang gemuk, suka mengeluh lututnya sakit. Mereka terus mereka sok tahu, menduga bahwa osteoporosis lalu minum susu yang banyak, inilah yang salah," katanya di Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Hati-hati, Pakai High Heels Bikin Cedera Lutut)
Senada dengan penjelasan di atas, Dr L. Andre Pontoh, SpOT (K), spesialis bedah orthopedi RS Pondok Indah juga mengatakan jika nyeri lutut bukan osteoporosis. Namun, bisa jadi gejala osteoarthritis, yakni peradangan pada sendi lutut.(Baca: Si Merah Mungil Pendongkrak Gairah Seks)
"Osteoporosis itu enggak pernah bikin nyeri, kecuali kalau dia (tulang-red) patah. Kalau patah biasanya di bagian tulang belakang, pinggul, tangan, bukan di lutut. Kalau di lutut dan muncul rasa nyeri saat melakukan kegiatan tertentu, dan suka kambuh lagi, itu steoarthritis," terang Dr Andre. . (Baca: Hati-hati, Pakai High Heels Bikin Cedera Lutut)
Untuk pengobatan osteoarthritis, para wanita bisa menurunkan berat badannya dan berkonsultasi ke dokter agar bisa mendapatkan obat yang tepat, pesannya. (Baca: Lutut Cedera Usai Berlari, Bolehkah Dipijat?)
(ftr)
Penting Dicatat, Nyeri Lutut Belum Tentu Osteoporosis
BANYAK wanita gemuk saat merasakan nyeri lutut, sudah memvonis diri mengalami gejala osteoporosis. Padahal, nyeri lutut belum tentu osteoporosis.
0 komentar
Posting Komentar