BUAH ialah makanan pengganti ASI yang pas demi memenuhi kebutuhan gizi anak. Namun, sebagian orangtua masih bingung terkait berapa banyak porsi buah yang ideal diberikan untuk anak.
Menurut dr Agnes Mallipu dari Global Alliance for Improved Nutrition, porsi buah yang bisa diberikan kepada anak tergantung pada kelompok usia mereka. Namun, anjuran umumnya ialah dua kali di sela waktu makan utama. (Baca: Kentut Berbau Menyengat Baik untuk Kesehatan)
"Camilan pertama pada jam 10 setelah sarapan agar saat anak makan siang mereka bisa makan full. Kemudian, setelah makan siang atau sore hari," katanya setelah konferensi pers "Program Peningkatan Gizi Ibu, Bayi dan Anak" dalam rangka Gerakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Jawa Timur di Hotel JS Luwansa, Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Pasien Penyakit Jantung Tak Bisa Puasa jika...)
Terpenting, lanjut dia, atur waktu pemberian, juga jenis makanannya. Fungsinya agar anak bisa mengonsumsi banyak makanan yang diperlukan untuk pertumbuhannya.
"Jangan memberikan anak permen ataupun keripik-keripik yang tidak jelas dan banyak MSG-nya. Itu berakibat anak tidak mau makan karena kenyang. Bahkan, takutnya tidak mau makan nasi, yang bisa memengaruhi pola makan mereka di masa depan," pungkasnya. (Baca: Mau Puasa, Pasien Jantung Perlu Konsultasi Dokter)
(ftr)
Menurut dr Agnes Mallipu dari Global Alliance for Improved Nutrition, porsi buah yang bisa diberikan kepada anak tergantung pada kelompok usia mereka. Namun, anjuran umumnya ialah dua kali di sela waktu makan utama. (Baca: Kentut Berbau Menyengat Baik untuk Kesehatan)
"Camilan pertama pada jam 10 setelah sarapan agar saat anak makan siang mereka bisa makan full. Kemudian, setelah makan siang atau sore hari," katanya setelah konferensi pers "Program Peningkatan Gizi Ibu, Bayi dan Anak" dalam rangka Gerakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Jawa Timur di Hotel JS Luwansa, Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Pasien Penyakit Jantung Tak Bisa Puasa jika...)
Terpenting, lanjut dia, atur waktu pemberian, juga jenis makanannya. Fungsinya agar anak bisa mengonsumsi banyak makanan yang diperlukan untuk pertumbuhannya.
"Jangan memberikan anak permen ataupun keripik-keripik yang tidak jelas dan banyak MSG-nya. Itu berakibat anak tidak mau makan karena kenyang. Bahkan, takutnya tidak mau makan nasi, yang bisa memengaruhi pola makan mereka di masa depan," pungkasnya. (Baca: Mau Puasa, Pasien Jantung Perlu Konsultasi Dokter)
(ftr)
0 komentar
Posting Komentar