Vitamin A pada Minyak Goreng Tingkatkan Gizi Ibu & Anak

Vitamin A pada Minyak Goreng Tingkatkan Gizi Ibu & Anak

SALAH satu masalah kesehatan pada anak-anak dan ibu di Indonesia adalah kekurangan vitamin A. Rupanya, masalah tersebut bisa diatasi melalui fortifikasi minyak goreng kelapa sawit dengan vitamin A.
Terbukti dalam penelitian terbaru Prof Soekirman, Direktur Eksekutif Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI). Dalam penelitian ditemukan bahwa fortifikasi minyak goreng dengan vitamin A bisa meningkatkan asupan vitamin A pada masyarakat Jawa Barat tanpa peningkatan konsumsi minyak goreng.
Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, Prof Soekirman melakukan penelitian selama satu tahun pada rumah tangga berpenghasilan rendah di 24 desa di kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis di Jawa Barat. Hasilnya, konsumsi minyak goreng dengan fortifikasi meningkatkan asupan vitamin A pada perempuan muda, ibu menyusui, dan anak-anak berusia 12-59 bulan serta 5-9 tahun sehingga semakin mendekati rekomendasi kecukupan gizi untuk vitamin A.
"Survei pertama (baseline) dilakukan pada Juni 2011, sebelum fortifikasi dimulai, dan yang kedua (endline) dilakukan setahun setelah fortifikasi untuk membandingkan perubahan kadar  vitamin A di antara kelompok-kelompok yang diuji, " katanya.
"Pada semua kelompok, tingkat vitamin A dalam darah lebih baik pada tahun 2012 dibandingkan pada tahun 2011. Dampak ini juga dialami oleh bayi berusia enam sampai 11 bulan, yang diduga mendapatkan manfaat melalui peningkatan asupan vitamin A dari ibu mereka selama kehamilan dan menyusui," imbuhnya, saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/7/2014).
Lebih dari itu, setelah fortifikasi kadar vitamin A dalam ASI meningkat lebih dari setengah kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada semua kelompok, kondisi kekurangan vitamin menurun tajam, dari enam sampai 18% menjadi 0,5 sampai 6% atau turun sekira 67 sampai 96 %, urainya. (Baca: Kerajaan Belanda Bantu Masalah Kurang Gizi di Indonesia)
Sementara Ir Doddy Izwardi, MA, Direktur Bina Gizi dari Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa penelitian ini dilakukan untuk mendukung kebijakan Kementerian Perindustrian pada Juli 2012 tentang penerapan fortifikasi untuk minyak goreng sawit. “Kebijakan ini berdasarakan permintaan dari Kementerian Kesehatan untuk meningkatan kesehatan masyarakat Indonesia," imbuhnya. (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)
Senada pernyataan di atas, Ravi Menon, Country Manager Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), menyatakan bahwa penelitian ini bisa menjadi kebiasaan baru untuk masyarakat Indonesia. Hal ini dianggap bisa meningkatkan asupan vitamin A sesuai kebutuhan tubuh.
"Hasil penelitian ini menunjukan, fortifikasi minyak goreng sawit dengan vitamin A adalah cara meningkatan asupannya di kalangan masyaraka tanpa meningkatkan konsumsi minyak goreng," tutupnya.
(fik)

View the original article here

Kiwi Efektif Tingkatkan Mood Pria

Kiwi Efektif Tingkatkan Mood Pria

BUAH kiwi dikenal memiliki kandungan vitamin C alami paling tinggi. Selain bermanfaat untuk daya tahan tubuh, kandungan tersebut ternyata mampu meningkatkan mood khususnya para pria.

Hal inipun diungkapkan oleh Dr.dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SP.GK. Menurutnya, konsumsi dua buah kiwi perhari efektif mengatasi gangguan suasana hati.

"Konsumsi kiwi gold sebanyak 2 buah per hari mengalami penurunan total mood disturbance," ujar dalam acara sehat dengan buah kiwi Zespri di Jakarta, belum lama ini.

Pendapat ini tentunya didasarkan pada sebuah penelitian yang telah dipublikasikan dalam journal of nutritional science 2013. Dalam jurnal tersebut ilmuwan dari centre for free radical research, department of phatology, university of Otago, Christchurch, New Zealand meneliti efek konsumsi Zespri Gold Kiwi terhadap suasana hati. Mereka kemudian melakukannya kepada pria dewasa berusia 18-35 tahun.

Penelitian tersebut dibagi menjadi dua kelompok dalam dua tahapan. Masing-masing menggunakan metode yang sama yakni kuesioner profile of mood states untuk memonitor respon seseorang.

Untuk kelompok pertama dalam tahap penelitian awal, responden diminta untuk mengonsumsi setengah atau 53mg selama enam minggu. Sedangkan kelompok kedua diminta untuk mengonsumsi dua buah kiwi perhari atau sekitar 212mg.

Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi kiwi Gold dalam jumlah kecil tidak menunjukkan efek berarti. Sedangkan kelompok yang mengonsumsi kiwi gold sebanyak dua buah perhari menunjukkan gangguan suasana hatinya menurun sebanyak 35% dan depresi berkurang hingga 32%.

Di tahap penelitian berikutnya, responden juga dibagi dalam dua kelompok. Pertama yakni peserta yang memiliki gangguan suasana hati dibawah rata-rata. Sedangkan kelompok berikutnya memiliki gangguan suasana hati diatasnya. Masing-masing kelompok tersebut diminta untuk mengonsumsi setengah buah kiwi dan dua buah kiwi gold.

Pada penelitian tersebut didapati, dua kelompok yang mengonsumsi buah kiwi dengan dosis kecil ternyata tidak menunjukkan efek apapun. Sedangkan dua buah kiwi yang dikonsumsi kelompok dengan suasana hati di atas rata-rata justru menunjukkan perubahan signifikan. Mulai dari menurunnya gangguan suasana hati dan kelelahan sebesar 38%, depresi 34%, serta semangat jadi naik hingga 31%.

Kondisi ini rupanya berbeda pada kelompok dengan stres rendah yang mengonsumsi dua buah kiwi gold. Pada kelompok tersebut, kiwi yang dikonsumsi memang tidak memberikan efek yang berarti.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa otak manusia dan sistem saraf membutuhkan nutrisi yang cukup.  Karenanya, hal itupun harus diperhatikan  agar berfungsi optimal.

"Konsumsi makanan yang padat nutrisi dan kaya vitamin c, mood dan energi bisa terjaga," tutup dr Fiastuti. (fik)


View the original article here